Yuk Dengarkan Siaran Kami..
PRINGSEWU - Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) Pringsewu Drs.H.Wanawir AM, M.M., M.Pd. meminta anggota DPRD Pringsewu dan Pemerintah Kabupaten setempat mengurangi kegiatan kunjungan kerja dan studi banding ke luar daerah.
Menurut Wanawir yang juga mantan Ketua Umum Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Pringsewu (PPPKP), dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan oleh masyarakat. "Jika ada efesiensi dari kegiatan tersebut dimungkinkan juga terjadi efesiensi anggaran puluhan milyar," katanya, Sabtu (12/11/22).
Jadi, kata Wanawir, alangkah bijaknya, dalam situasi krisis global, jajaran legislatif maupun eksekutif untuk bersama-sama melakukan efisiensi anggaran dengan mengurangi volume kegiatan yang tidak terlalu urgen dan bersifat seremonial, yang hasilnya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti studi banding dan kunjungan kerja.
Pihaknya bukan bermaksud mengatakan studi banding dan kunker itu tidak berguna, tetapi alangkah baiknya diefisienkan dan ditekan walaupun itu sudah dianggarkan. "Demikian juga eksekutif, perjalanan dinas yang masih bisa ditunda sebaiknya ditunda, termasuk belanja barang, dengan demikian anggaran yang pro-rakyat bisa lebih banyak lagi di tahun 2023 mendatang," ujarnya.
Senada juga disampaikan mantan Ketua Harian PPPKP H.Imop Sutopo, S.E. agar legislatif dan eksekutif melakukan efesiensi anggaran di segala bidang. "Apalagi di tahun 2023 dimana setiap daerah pasti ada pengurangan DAU, karena anggaran tersebut akan di fokuskan untuk pesta demokrasi yang akan dimulai awal 2024," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Imop, baik eksekutif maupun legislatif harus menggunakan anggaran dengan skala prioritas. "Kita tahu anggaran di Kabupaten Pringsewu sangat terbatas, karena terserap oleh belanja pegawai yang tinggi. Kalau dengan anggaran terbatas kita masih melakukan hal-hal yang tidak efektif, bagaimana kepentingan publik akan terpenuhi," katanya. (*/ Anton Hapsara)